Kamis, 19 November 2009

Jurus Pedang Putra Langit (Kaisar)

Jurus Pedang Putra Langit (Kaisar)
1) Naga Emas Murka
2) Naga Hitam Menelan Matahari dan rembulan
3) Naga Memetik Bintang
4) Naga Sakti Mengguncang Jagat
5) Naga Putih Menyibak Ombak di Laut
6) Naga Api Menguak Awan dan Angin
7) Mutiara Naga Sakti
8) Naga Melintasi Seribu Puncak
9) Putra Langit Berjubah Naga

7 Jurus Pedang Sambaran Petir (Huang Gou)

7 Jurus Pedang Sambaran Petir (Huang Gou)
1) Hujan Badai Petir Menyambar
2) Menghalau Hujan Petir Menyambar
3) Menelan Petir Muntahkan Kilat
4) Ledakan Petir Getarkan Langit
5) Petir Menyatu Kilat
6) Ledakan Petir Sejagat
7) Petir di Karang Terjal

7 Jurus Golok Sambaran Halilintar (Xiang Yu)

7 Jurus Golok Sambaran Halilintar (Xiang Yu)
1) Halilintar Musim Semi
2) Bumi Berpendar Halilintar Menyambar
3) Neraka Halilintar
4) Halilintar Musim Dingin
5) Halilintar Membelah Angin
6) Halilintar Menghanguskan Neraka
7) Halilintar Membelah Bumi
8) Halilintar Menyambar Naga
9) Kutukan Halilintar Langit

Jurus Pegangan Penjemput Kumala (Ih Hoa Kiong)

Jurus Pegangan Penjemput Kumala (Ih Hoa Kiong)
1) Pusaran Ih Hoa/ Pusaran Bunga Kumala
2) Tapak Wu Ji/ Tapak Sempurna
3) Pedang Kumala
4) Rembulan Kuning Menangis

Jurus Pegangan Kung Fu Gaun Pengantin (Khia Ih)

Jurus Pegangan Kung Fu Gaun Pengantin (Khia Ih)
1) Tinju Bintang Utara
2) Tinju Miring Langit Selatan
3) Tinju Lurus Langit Selatan
4) Khia Ih Tian Feng Ru Yi/ Tahap Langit Sesuai Kehendak
5) Pedang Dewa Langit Selatan

7 Jurus Tendangan Raja Lalim

7 Jurus Tendangan Raja Lalim
1) Selaksa Tulang Belulang Berhasil Dalam Satu Serangan
2) Melangkah Datar ke Langit, Biar Aku Yang Jalani
3) Angin Awan Lalim, Puncak Tertinggi
4) Selaksa Serangan, Berhasil Dalam Tiap Serangan
5) Seribu Pasukan Selaksa Kuda, Menggetarkan Kolong Langit
6) Geledek Mengguncang Gunung, Sunyi Menghentak Sembilan Benua
7) Batu Menghancurkan Langit, Mnegguncang Atap Dunia

4 Jurus Telapak Sari Pasir Besi

4 Jurus Telapak Sari Pasir Besi
1) Sapi Besi Mendorong Gunung
2) Tapak Besi Membelah Emas
3) Lengan Besi Tembok Tembaga
4) Pasir Besi Menghanguskan Kota

5 Jurus Pedang Rembulan Dunia (Jepang)

5 Jurus Pedang Rembulan Dunia (Jepang)
1) Tanpa Kata Bertanya Pada Langit Luas
2) Menoleh ke Belakang Menutup Jalan Terang
3) Air Mata Tercurah Membasuh Neraka
4) Ke Mana Perginya Sang Arwah
5) Selaksa Arwah Penasaran Mengancam Dunia Kegelapan)

5 Telapak Maut Matahari Dunia (Korea Selatan)

5 Telapak Maut Matahari Dunia (Korea Selatan)
1) Yang Guan Da Dao (Jalan Agung Matahari)
2) Yuan Yang Bi Guan (Matahari Pertama Menutup Perbatasan)
3) San Yang Qi Tai (Tiga Matahari Membuka Bukit Tai)
4) Dian Ying Dao Yang (Rembulan Jatuh Matahari Luruh)
5) Yi Yang Zhuan Yin (Satu Matahari Selaksa Rembulan)

Jurus 9 Pedang Du Gu (Du Gu Qiu Bai)

Jurus 9 Pedang Du Gu (Du Gu Qiu Bai)
1) Zhong Jue Shi (Rumusan Umum)
Jurus pertama ini ada 360 perubahan yang berdasarkan lingkaran cermin Ba Gua, yaitu 360 derajat arah menjadi gerakan.
2) Bo Jian Shi (Cara Mengalahkan Pedang)
Semua tehnik pedang yang ada di dunia pasti kalah oleh jurus ini.
3) Bo Dao Shi (Cara Mengalahkan Golok)
Semua jurus golok maupun goloknya akan kalah oleh jurus ini, tidak peduli golok tunggal, golok kembar, golok pemancung kuda, ataupun semua ilmu golok pasti kalah.
4) Bo Qiang Shi (Cara Mengalahkan Tombak)
Tehnik ini menangkis semua jenis serangan tombak, tongkat kayu, atau apapun yang berwujud senjata panjang.
5) Bo Bian Shi (Cara Mengalahkan Cambuk)
Jurus ini berisi cara mengalahkan semua senjata yang berjarak pendek, seperti cambuk, hudtim, kapak, belati, pasak penotok jalan darah, atau semua alat yang berdaya serang pendek.
6) Bo Suo Shi (Cara Mengalahkan Rantai)
Semua rantai, rantai bintang jatuh, rantai besi, jala besi, tongkat 3 ruas, ataupun semua senjata lemas pasti bisa dikalahkan oleh tehnik ini.
7) Bo Zhang Shi (Cara Mengalahkan Tangan Kosong)
Jurus ini bisa menklukan semua tinju, totokan, cengkeraman, cakar, telapak Pasir Besi, ataupun Tendangan Lalim yang merupakan raja Telapak dan Raja Tendangan.
8) Bo Jian Shi (Cara Mnegalahkan Panah)
Jian di sini mengacu pada “Panah” bukan Jian dari “Pedang”, dan panah di sini mengacu pada semua jenis senjata jarak jauh, baik itu senjata biasa dari panah, maupun senjata gelap yang menggunakan racun, pasti mampu tertangkap dan ditaklukan oleh jurus ini.
9) Bo Qi Shi (Cara Mengalahkan Tenaga Dalam)
Tehnik mengalahkan tenaga dalam di sini sesuai norma alam dan mendekati dasar dari Tai Chi, atau juga dari Pergeseran Semesta supya bias selalu menaklukan tenaga dalam lawan, tidak peduli setinggi apapun tenaga dalam lawan pasti akan takluk.

Jurus 6 Dewa (Hindia-Brahmana/Hindu)

Jurus 6 Dewa (Hindia-Brahmana)
1) Tora Pelejit/ Kilatan Dewa Guntur
2) Tenaga Luo Han
3) Bor Pembongkar
4) Bayangan Ganda
5) Bodhisatva Pemusnah
6) Gempuran Ganesha

Jurus Telapak Budha (Hindia-Budhisme)

Tahapan Kung Fu Telapak Budha:
1) Pancaran Perdana Sinar Budha/Kilatan Awal Cahaya Budha
Setelah melewati berbagai cobaan, Sidharta Gautama mampu mencapai Pencerahan di bawah Pohon Bodhi, fisiknya mengeluarkan sinar suci keemasan yang ditakuti oleh para iblis, setan, dan siluman yang sebelumnya menggoda prosesi Sidharta mencapai Pencerahan. Mereka langsung sirna dan menghindari sinar suci ini.
Karena Sidharta adalah seorang Putra Mahkota, maka fisiknya adalah penjelmaan Naga Emas, langsung saja tubuhnya mendapatkan suatu mukjizat dan membentuk sebuah Senjata Prajurit Budha yang pertama, yaitu Pedang Naga Sejati. Senjata ini melambangkan sikap Penerangan Hati.

2) Lentera Budha di Puncak Emas/ Lentera Dupa Budha
Setelah sang Budha mencapai Pencerahan, kawanan penjahat negri tetangga kian merajalela, bahkan Raja Penjahat sudah melewati batas kemanusiaan, dia gemar menyayat daging korbannya dengan golok iblis kristal langit untuk dipersembahkan pada berhala. Sang Budha menyaksikan hal itu, mayat bergelimpangan, darah mengalir bagai anak sungai, hati Budha yang seharusnya tenang bagai air tak beriak mendadak memancarkan amarah yang langsung membasmi kawanan penjahat dan menghancurkan tempat itu.
Raja bandit berhati iblis langsung menyerang Budha dan berhasil menancapkan golok kristalnya ke tubuh suci Budha, api suci dari jantung Budha justru mencuci golok itu dan mengarahkan golok itu untuk menjadi pembasmi iblis dan penyelamat semesta.
Golok iblis berubah menjadi Golok Kristal Sejati, ia menjadi saksi bahwa semua orang bisa menjadi Budha dan juga bisa menjadi Prajurit Budha untuk membasmi kejahatan dan menegakan keadilan, sifat dari Golok ini adalah Penyucian Jiwa dari segala perasaan negatif..

3) Pancaran Telapak Budha/ Budha Menghentak Jagat
Raja India pada masa itu kurang cakap memerintah, tenggelam dalam kesenangan duniawi dan tindakan asusila. Perilakunya menimbulkan amarah langit. Negri itu bagai neraka dunia, kemarau panjang disusul topan badai, kemudian air bah, wabah penyakit yang merajalela dan gempa karena gunung meletus.
Sang Budha yang tidak tega menyaksikan hal tersebut, ia rela mewakili manusia menerima hukuman dari langit. Dewa halilintar bertambah emosional, ia menyerang Budha dengan senjata sakti andalannya, sikap welas asih sang Budha mengubah alur serangan halilintar menggebrak bumi dan merengkahkan tanah yang kemudian justru mengarahkan air bah kembali ke jalur sungai dan mengarahkan ke laut.
Ternyata senjata Halilintar mengerti kebenaran dan keadilan, ia menjadi senjata penghalau bencana yang memilikki sifat welas asih.

4) Budha Menyapa Kelam/Bentakan Halilintar Budha/ Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatva
Setelah menyelesaikan pertapaan Sidharta Gautama mencapai kesempurnaan, ia menyebarkan ajaran Budha, pengikutnya semakin bertambah banyak. Hal ini menimbulkan kemarahan, iri, dan kebencian dari banyak aliran Brahmanisme di India, kemudian jutaan pengikut aliran Brahma dikumpulkan oleh ketua aliran Brahma, sang Budha ditantang debat di dekat Pura di desa Ghaya. Budhisme adalah ajaran yang memilikki esensi yang luas, dan dalam, setelah berdebat selama 3 hari 3 malam, justru pengikut Brahma yang mengakui kedalaman ajaran Budha dan keagungan Sidharta Gautama, mereka bersujud dan menyatakan diri berlindung pada sang Budha, sampai-sampai Singa Putih pelindung aliran Brahmanisme meneteskan air mata saat mendengar kotbah Sidharta Gautama, ia tunduk dan percaya sepenuhnya pada Budha. Ketua Brahmanisme merasa dipermalukan, ia menggunakan senjata Pemikat Hati (lonceng Penerang Jiwa) untuk memikat hati para mantan pengikutnya supaya mereka jatuh ke jalan dosa.
Karena ketua Brahmanisme tidak mau bertobat, sang Budha melantunkan doa dalam bahasa Pali, sehingga mantera pemikat hati buyar oleh lantunan doa yang menyejukan hati. Tapi tetap saja ketua Brahmanisme menyerang Budha Gautama dengan senjatanya, demi menyelamatkan sang Budha, singa putih pelindung Brahmana justru menyerang tuannya dan terpaksa menelan Senjata Pemikat Hati. Saat teringat akan jasa dari mantan majikannya, singa putih mengaum sedih, suara auman itu menyiratkan lantunan doa dalam bahasa Pali dan terdengar sampai pelosok daerah.
Atas bimbingan Budha Gautama, singa putih Bertobat dan mencapai pencerahan kemudian rohnya ikut sang Budha ke tanah Sukavati (langit barat/Nirwana). Kemudian jasad Singa Putih menjadi keemasan dan menjelma menjadi senjata Prajurit Budha, yaitu Swara Halilintar, yang melambangkan pertobatan yang tulus.

5) Tenaga Budha dari Surga Barat/ Menyongsong Budha dari Langit Barat
Sang Budha Gautama sadar dirinya akan mencapai penerangan sempurna (Paranibana) menuju ke taman Sukavati di langit barat, sang Budha lalu bertanya-tanya pada diri sendiri, “neraka belum kosong, haruskah aku pergi?” mendadak dari langit yang suram muncul sang Kaisar Langit dari Langit ke Sembilan, dan mendadak muncul pula Roda Emas yang memaku bayangan Budha ke bumi. Bayangan yang terpaku oleh Roda Emas berbentuk Budha sedang merentangkan tangan ke atas dan kedua kaki merapat.
Roda Emas mempunyai karakter sang Budha yang welas asih, ia menjadi Senjata Prajurit Budha yang melambangkan Pembebasan.

6) Tenaga Budha ke Seantero Jagat/ Sinar Budha Menerangi Jagat
Setelah sang Budha mencapai Penerangan Sempurna dan naik ke langit, tidak ada lagi yang ditakuti Siluman dan Iblis yang tadinya sembunyi. Salah satu diantaranya adalah Ashura yang terkuat dan terkejam, kemunculannya selalu membawa bencana bagi manusia, dia paling mendendam pada sang Budha dan bersumpah menghancurkan semua pengikutnya dan menghancurkan ajarannya. Ashura membakar tempat sang Budha Paranibana, namun para murid Budha tidak ada yang beranjak meninggalkan jasad sang guru mereka, mendadak jasad sang Budha Gautama mengeluarkan 7 butir sarira warna warni, dan dengan cahaya suci yang tajam itu menerkam Ashura, cahaya itu bagai sebilah pedang tanpa bentuk yang menusuk ke perut Ashura, dalam keadaan sekarat Ashura masih berusaha melawan, namun sarira itu malah menghisap daarah dan daging Ashura, sehingga terbentuklah Pedang Sarira.
Pedang Sarira membasmi kejahatan dan menjadi saksi Sinar sang Budha Menerangi Jagat. Ia menjadi Senjata Prajurit Budha yang melambangkan Kesadaran.

7) Reinkarnasi Budha/ Budha Turun ke Jagat
Saat Sidharta mencari pencerahan dan ingin menyelamatkan jagat dan manusia dari penderitaan, Ia tinggalkan Yododara (istri) dan Kerajaannya, oleh karena itu kerajaannya mengalami kehancuran, dan memaksa istri dan putra Sidharta bunuh diri, kebetulan saat yang sama pda saat sang Budha mencapai Penerangan Sempurna. Yododora sangat dendam pada Sidharta yang lebih mengutamakan keselamatan seluruh manusia dan alam, ia menghimpun kekuatan di neraka dan bergabung dengan Ashura, kemudian menerobos neraka dan kembali ke dunia dengan bekal sebuah golok yang ditempa dari api dendam di neraka.
Lalu sang Budha melihat penghancuran yang dilakukan mantan istrinya dan Ashura, ia merasa wajib turun dari Suga Barat untuk menyelamatkan semesta dan juga mantan istrinya supaya tidak semakin terjerumus dalam dendam. Ketika Yododara bersikeras menghancurkan sang Budha, sang Budha hanya meneteskan air mata welas asih sehingga niat jahat Ashura hilang dan Yododara kembali menjadi manusia dan diberi pencerahan oleh sang Budha.
Golok Penghancur Jagat yang tadinya memang untuk menghancurkan jagat tetap terlalu kuat karena ditempa oleh api neraka, sehingga menjadi perlambang Kekuatan hati dalam Budha.

8) Kesaktian Budha Tiada Tara/ Kuasa Budha Atas Semesta
Kebenaran dan kejahatan silih berganti, ada kalanya kejahatan yang menguasai jagat raya. Penguasa langit lapisan ke-33 sang Kaisar Langit bersahabat dengan cakrawala yang cerah, ia meramalkan adanya kuasa gelap yang akan merajalela, namun ia tidak menemukan cara untuk mengatasinya. Lalu Kaisar langit menghadap Budha untuk meminta saran dan bantuan, namun sang Budha sekalipun tidak kuasa sesuka hati mengubah dan membolak-balik rotasi langit yang sudah sangat sistemati diatur oleh sang Maha Esa, karena sang Budha merasa kasihan pada Kaisar Lngit maka sang Budha menitipkan jantungnya dan ditanamkan dalam tubuh Kaisar Langit sambil berpesan agar dia tetep meyakini tegaknya Kebenaran dan Keadilan.
Kekhawatiran Kaisar Langit menjadi kenyataan, kejahatan benar-benar merajalela dan kekuasaan para dewa memudar, sampai para dewa juga menjadi korban, istana langit ditembus dan dijarah oleh para iblis dan siluman, sampai-sampai akhirnya Kaisar Langit sendiri dikeroyok oleh ribuan setan, iblis, dan siluman. Sang Budha akhirnya turun membawa 7 senjata Prajurit Budha, tapi ternyata sang Budha juga tidak bisa menghancurkan gabungan dari Siluman, iblis, dan setan yang akan menghancurkan para Budha dan para Dewa.
Sewaktu Kaisar Langit sedang kritis, 7 buah Senjata Prajurit Budha memaku 7 titik nadi Raja Siluman dan karena jasadnya lumpuh, roh Raja siluman itu merasuki jasad Kaisar Langit yang sudah kepayahan, langsung saja Kaisar Langit berubah menjadi boneka siluman langit, namun jantung Budha masih tertanam dalam jasad Kaisar Langit tiba-tiba memancarkan cahaya kuat, ditambah lagi sang Budha melancarkan 7 jurus Telapak Budha Langit, menyebabkan roh Siluman keluar dari raga Kaisar Langit dan Jantung Budha mengikutinya sambil menjelma menjadi Senjata Prajurit Budha yang ke-8, yaitu Senjata Penembus Cakrawala yang langsung menghancurkan roh dan juga jasad raja Siluman.
Sang Budha telah menyelamatkan langit dan bumi dan juga merelakan hatinya menjadi senjata ke-8 yang juga disebut Penyelamat Langit dan Bumi. Untuk mendalami jurus ke-8 ini, seseorang harus sudah menguasai 7 jurus lainnya, sedang jurus ke-9 nyaris mustahil dikuasai oleh manusia karena harus mempunyai esensi dari 8 Senjata Prajurit Budha.

9) Kemurkaan Sejuta Budha/ Para Budha Menghadap Sang Maha Suci
Sutra hati dan senjata Prajurit Budha ke-9 tersimpan di kuil Swara Halilintar, pagoda ini mempunyai 3 sisi, 33 tingkat, dan dijaga 99 biksu India yang berilmu tinggi, bahkan biksu-biksu yang berjaga di puncak pagoda sudah menguasai 6 jurus Telapak Budha.
Di hadapan 8 Rupang (patung Budha) Sakyamuni membentuk Mudra yang melindungi 1 Rupang Budha di tengah aula, yang di dalamnya terdapat Sutra Hati ke-9 Telapak Budha beikut senjata Prajurit Budha yang sama dengan jurusnya, Para Budha Menghadap Sang Maha Suci.
Konon setelah sang Budha mencapai penerangan sempurna, terciptalah jurus ke-9, ia menghimbau manusia yangh tercabik dan berdosa untuk menciptakan kehidupan baru. Semesta tiada bertepi, sementara manusia bagai butiran pasir di pantai, di atas dewa langit sekalipun masih ada dewa lain. Sang Budha maha bijaksanapun tidak berani menerka luasnya Semesta, hanya sang sucilah yang tahu.
Dari sejarah, para dewa mencatat sebuah bencana dahsyat yang datang dari cakrawala, batu meteor jatuh yang menyebabkan perubahan cuaca ekstrem, cahaya biru dan perak yang berasal dari 2 buah meteor yang muncul ke bumi dan merusak seluruh ekosistem bumi. Para dewa sudah berusaha mengembalikan meteor itu ke cakrawala, tapi ternyata para dewa kewalahan hanya oleh cahayanya saja, ternyata meteor itu mempunyai wujud asli sebagai 2 buah hewan siluman raksasa yang berwarna perak memangsa dewa mengobrak-abrik langit kesembilan, sedangkan yang biru memangsa manusia dan menghanguskan bumi. Bencana ini nyaris memusnahkan seluruh isi bumi dan para dewa, sang Budha kembali turun ke semesta dengan dikawal 8 senjata Prajurit Budha, tetapi tetap saja setelah bertarung sehari semalam tubuh Budha mulai hancur melawan hewan raksasa itu.
Melihat pengorbanan sang Budha seluruh isi bumi, manusia, hewan, dan tumbuhan, juga para dewa di langit terharu melihatnya, menjelang musnahnya seluruh kehidupan di bumi dan langit, seluruh mahluk hidup yang ada bertobat secara bersamaan dan inilah inti dari Budha Dharma (ajaran Budha), bahwa semua orang memilikki benih ke-Budha-an. Dari semangat pertobatan itulah sang Budha mendapat kekuatan kasih yang tiada batasnya, tangan kirinya menyalurkan energi golok api dan tangan kanan menyalurkan energi pedang es, siluman biru terbakar dan siluman perak hancur dalam kebekuan. Akhirnya siluman-siluman itu dapat dibasmi, akan tetapi segala mahluk hidup di bumi dan langit sudah mengalami kelelahan secara fisik dan mental ikut hancur secara mengenaskan. Sang Budha bertekad mengembalikan cakrawala, semesta beserta isinya, lubang menganga di cakrawala menyebabkan terjadi pusaran angin kosmis (situasi tanpa atmosfir), sang Budha melemparkan golok api ke Cakrawala untuk menempa langit supaya tertutup awan kembali, lalu dengan energi pedang es, Beliau membekukan jagat raya untuk membersihkan energi negatif dan membuat semua mahluk hidup dapat terlahir kembali.
Lembaran sejarah inilah yang paling buruk, sehingga kedua senjata itu digabungkan menjadi sebuah Senjata Utama Prajurit Budha, yang mewakili sifat dari Kuasa atas Semesta.

10) Berbalik Dari Kebenaran

Jurus Pedang Dewa 6 Nadi (Kekaisaran Da Li-Bai Lian, Korea Selatan)

Jurus Pedang Dewa 6 Nadi (Kekaisaran Da Li-Bai Lian, Korea Selatan)
1) Pedang Kecil Sembilan Matahari (Kelingking)
2) Pedang Sembilan Matahari (Telunjuk)
3) Pedang Besar Sembilan Matahari (Ibu Jari)
4) Pedang Lentur (Jari Manis)
5) Pedang Ksatria (Jari Tengah)
6) Sepasang Matahari Menyatu (Sembilan Matahari Menyatu, 2 Ibu Jari)

Jurus Telapak Awan Api (Kitab Sembilan Matahari)

Jurus Telapak Awan Api (Kitab Sembilan Matahari)
1) Gentong Besi Awan Api
2) Ular Api Memuntahkan Bisa
3) Naga Api Menembus Gunung
4) Awan Api Menutupi Langit
5) Lautan Api Tiada Tepi
6) Api Tanah Membakar Pusat
7) Api Langit Membakar Kota

Tahapan Cermin Langit Sejati (Dewi Nu Wa)

Tahapan Cermin Langit Sejati (Dewi Nu Wa)
1) Asap Awan Putih
2) Kelombang Kabut Mawar
3) Membalikkan Tanah
4) Bunga Es Hijau
5) Sungai Bintang Ungu
6) Alam Gaib Pintu Luar/
7) Blawu Segara/ Gelombang Laut Biru
8) Fajar Kencana/ Mentari Keemasan
9) Cakrawala Darah/ Batang Darah Surgawi
10) Jagat Raya Dewata/ Semesta Besar

7 Tahap Enersi Ufuk Barat ( Kitab Semesta)

7 Tahap Enersi Ufuk Barat ( Kitab Semesta)
1) Bara Merah Membara
Tehnik dari jurus ini berpusat pada jantung, dengan pengerahan hawa panas dari jantung(api) yang mengobarkan udara di sekitar sehingga dapat menjadi kekuatan penyerang yang sangat dahsyat. Sifat dari jurus ini panas meledak-ledak dan tak terbantahkan.
2) Getar Ayun 1000 Depa
Dari namanya dapat diarahkan pada sesuatu yang berayun dan mengandung kelembutan, memang dari namanya sudah dapat di tebak jurus ini mengandung unsur angin (udara), bersifat melenyapkan hambatan dengan kelembutan dan mampu mengelak dari serangan yang bersifat keras dan beringas.
3) Getar Halilintar Sembilan Langit
Menarik kekuatan alam dan yang paling kuat dari alam, yaitu halilintar, dari sini sudah mengandung unsur penyerang berkekuatan tinggi. Gebrakan di buat setelah mengeluarkan jurus ke-2, selagi masih melayang di udara, dapat mengumpulkan aliran udara, air, dan api sehingga menghasilkan percikan listrik dengan kapasitas sesuai meditasi dari pengguna jurus ini. Sangat efektif dalam menyerang tenaga dalam bersifat dingin (air/es), dapat melumpuhkan sekaligus mematikan organ tubuh.
4) Arus Balik Jagat Raya
Arus balik dari semesta dapat merubah dasar tenaga yang dikerahkan tubuh dari keras ke lembut ataupun sebaliknya, sehingga apabila dalam keadaan terdesak dapat memanfaatkan situasi yang tidak dapat dipahami lawan, biasanya gerakan dari jus ini adalah Elang Dewa Menukik. Unsure dari jurus yang elastis ini adalah kayu yang dapat mengikuti kekuatan alam dan mengikuti kehendak dari pengguna jurus ini.
5) Tujuh Bintang Utara Menerangi Semesta
Langit dan bumi sudah dapat terkendalikan dari tahap ini, sehingga kekuatan rasi bintang di langit dapat digunakan sepenuh hati tanpa mengganggu keseimbangan dari bumi dan langit, biasanya kekuatan dari jurus ini digunakan untuk mengalahkan kekuatan yang sangat besar dan mempunyai 2 sifat, bisa keras ataupun lembut, oleh karena itulah mengambil 2 unsur dari langit dan bumi.
6) Sirkulasi Jalan Langit
Pada tahap ini seseorang hanyalah dapat mengikuti semua kemauan langit (takdir), semakin tinggi pemahaman dari Kitab Perubahan (Yi Jing) maka akan semakin sadar diri dalam menghadapi lawan yang kira-kira tidak bisa dikalahkan dengan kemampuan
7) Bumi Bergetar Langit Bergoncang
o Angin
o Air
o Api
o Gunung
o Halilintar

8 Bentuk Jembatan Besi (Shaolin-Marga Hong)

8 Bentuk Jembatan Besi (Shaolin-Marga Hong)
1) Cakar Naga
2) Sengatan Ular
3) Cakar Harimau
4) Lompatan Macan Tutul
5) Cakar Rajawali
6) Patukan Bangau
7) Gempuran Singa
8) Kuncian Gorila

Jurus 18 Tendangan Penakluk Naga (Longhumen)

Jurus 18 Tendangan Penakluk Naga (Longhumen)
1) Naga Muda/Hijau Keluar Gua
2) Naga Sakti Berguling di Tanah
3) Naga di Langit ke Sembilan
4) Naga Hitam Mnecuri Jantung
5) Naga Menysut
6) Belitan Naga Neraka
7) Naga Tanpa Bayangan
8) Gunting Naga Besi
9) Sambaran Ekor Naga Neraka
10) Naga Langit Menghancurkan Tebing
11) Naga Sawah Membelah Sungai
12) Kuncian Naga Neraka
13) Kerumunan Naga Menari Riang
14) Pusaran Badai Naga
15) Naga Lapar Berebut Mutiara
16) Naga Bermain Air
17) Bor Naga Neraka
18) Sambaran Naga Neraka

Jurus 18 Telapak Penakluk Naga (Gay Bang)

Jurus 18 Telapak Penakluk Naga (Gay Bang)
1) Penyesalan Sang Naga
2) Melihat Naga di Sawah
3) Naga di Langit ke Sembilan
4) Tenaga Naga yang Terpendam
5) Tanah Menguntungkan
6) Mendapat Keuntungan dalam Bahaya
7) Lompatan di Tanah Luas
8) Ikan Melompat Tinggi
9) Serangan Ekor Naga
10) Hujan Kristal Es
11) Naga Menyerang Kambing Bertanduk
12) Serangan Awan Berkabut
13) Enam Naga Berdatangan
14) Serangan Mendadak
15) Angsa Melayang di Atas Air
16) Sepasang Naga Bermain Air
17) Perang Naga di Tanah Lapang
18) Menggemparkan Ribuan Mil

Macam-macam Jurus dari berbagai Kung Fu

MACAM-MACAM JURUS DARI BERBAGAI KUNG FU
1. Jurus 18 Telapak Penakluk Naga (Gay Bang)
2. Jurus 18 Tendangan Penakluk Naga (Long Hu Men)
3. 72 Jurus Dasar Shaolin-Totokan Zen (Shaolin)
4. Jurus 8 Bentuk Jembatan Besi (Shaolin-Marga Hong)
5. 7 Tahap Enersi Ufuk Barat (Kitab Semesta)
6. 10 Jalur Pembentukan Alam (Cermin Langit Sejati)
7. 8 Jurus Cakar Iblis Neraka (Xian Luo)
8. Jurus Pengukir Tulang Pengerat Tulang (Marga Chan)
9. Cakar Tengkorak Tulang Putih (Kitab Sembilan Rembulan)
10. Jurus Telapak Awan Api ( Kitab Pengubah Otot/ Kitab Sembilan Matahari)
11. Jurus Pedang Dewa 6 nadi (Kekaisaran Da Li/ Bai Lian Men)
12. Geledek Kecil-Besar Sembilan Matahari
13. Jurus Telapak Budha (Hindustan-Budhisme)
14. Jurus 6 Dewa (India-Kaum Brahmana)
15. Jurus 9 Pedang Peminta Kalah (Du Gu Jiu Bai)
16. 5 Telapak Maut Matahari Dunia (Korea Selatan)
17. 5 Jurus Pedang Matahari Dunia (Jepang)
18. 8 Dewa Mabuk (Gay Bang)
19. Tongkat Pemukul Anjing (Gay Bang)
20. 4 Jurus Telapak Sari Pasir Besi
21. 7 Jurus Tendangan Raja Lalim (Jepang)
22. Jurus Pegangan Kung Fu Gaun Pengantin
23. Jurus Pegangan Kung Fu Penjemput Kumala
24. 7 Jurus Golok halilintar (Xiang yu)
25. 7 Jurus Pedang Sambaran Petir (Huang Gou)
26. 4 Jurus Pedang Playboy (Gang Nan)
27. Jurus Pedang putra Langit (Kaisar)